Copyright (c) 2010 pengetahuan alam. Design by Wordpress Themes Creator
Selasa, 10 Desember 2013
Selasa, 14 Mei 2013
IPA SD KELAS V (AIR UNTUK KEHIDUPAN KITA)
A.
Standar Kompetensi :
Memahami perubahan
yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.
B. Kompetensi Dasar
1.
Mendeskripsikan proses daur air
dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya.
2.
Mendiskripsikan
perlunya penghematan air.
C. Indikator
1.
Menjelaskan pentingnya air.
2.
Menggambarkan proses daur air
dengan menggunakan diagram atau gambar.
3.
Mengidentifikasi kegiatan
manusia yang dapat mempengaruhi daur air.
4.
Melakukan pembiasaan menghemat
air.
5. Membuat suatu laporan
berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman pribadi atau laporan surat kabar
atau media lainnya tentang peristiwa alam
6. Menjelaskan dampak dari
peristiwa alam terhadap kehidupan manusia, hewan, dan lingkungan.
7.
Memberi saran atau usulan cara
mencegah banjir.
D. Tujuan Pembelajaran
1.
Setelah mempelajari bab ini,
diharapkan siswa mampu menjelaskan pentingnya air.
2.
Menggambarkan proses daur air
dengan menggunakan diagram atau gambar.
3.
Mengidentifikasi kegiatan
manusia yang dapat mempengaruhi daur air.
4.
Melakukan pembiasaan menghemat
air.
5. Membuat suatu laporan
berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman pribadi atau laporan
surat kabar atau media lainya tentang peristiwa alam.
6. Menjelaskan dampak dari
peristiwa alam terhadap kehidupan manusia, hewan, dan lingkungan.
7. Memberi saran atau usulan cara
mencegah banjir
DAUR AIR
DAN PERLUNYA PENGHEMATAN AIR
A. Daur Air dan Kegiatan Manusia yang Memengaruhinya
Manusia dan makhluk hidup lain tidak dapat lepas dari
air. Air memang diperlukan bagi kehidupan kita. Kegunaan air antara lain untuk
keperluan rumah tangga, pertanian, industri, dan tidak terkecuali untuk pusat
pembangkit listrik. Untungnya, air senantiasa tersedia di Bumi. Oleh karena
itu, manusia seharusnya senantiasa bersyukur kepada Tuhan pencipta alam.
Mengapa air selalu tersedia di Bumi? Hal ini karena air mengalami daur
(siklus).
1. Daur Air
Daur air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus
dari bumi ke atmosfer dan kembali ke Bumi. Daur air ini terjadi melalui proses
evaporasi (penguapan), presipitasi (pengendapan), dan kondensasi (pengembunan).
Perhatikan skema proses daur air di bawah ini!

Air di laut, sungai, dan danau menguap karena
pengaruh panas dari sinar matahari. Tumbuhan juga mengeluarkan uap air ke
udara. Proses penguapan ini disebut evaporasi. Uap air naik dan berkumpul di
udara. Lama-kelamaan, udara tidak dapat lagi menampung uap air (jenuh). Proses
ini disebut presipitasi (pengendapan). Jika suhunya turun, uap air akan berubah
menjadi titik-titik air. Titik-titik air ini membentuk awan. Proses ini disebut
kondensasi (pengembunan). Titik-titik air di awan kemudian akan turun menjadi
hujan. Air hujan akan turun di darat maupun di laut. Air hujan itu akan jatuh
ke tanah atau perairan. Air hujan yang jatuh di tanah akan meresap menjadi air
tanah. Selanjutnya, air tanah akan keluar melalui sumur. Air tanah juga akan
merembes ke danau atau sungai. Air hujan juga ada yang jatuh ke perairan,
misalnya sungai atau danau. Kondisi ini akan menambah jumlah air di tempat tersebut. Air di sungai akan mengalir ke
laut. Di lain pihak sebagian air di sungai dapat menguap kembali. Air sungai
yang menguap membentuk awan bersama dengan uap dari air laut dan tumbuhan.
Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam daur air. Dari sini dapat
disimpulkan bahwa jumlah air di Bumi secara keseluruhan cenderung tetap. Hanya
wujud dan tempatnya yang berubah.
2. Kegiatan Manusia yang Memengaruhi Daur Air
Proses daur
air menyebabkan air bergerak meninggalkan tanah ke udara. Selanjutnya, air
turun lagi ke tanah. Air yang turun ke tanah ini ada yang mengalir di permukaan
tanah dan masuk sungai. Aliran air di sungai ini akan terkumpul kembali di
laut. Ada juga air yang tergenang membentuk danau. Air yang turun ke tanah ada
yang masuk dan bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah
serta batuan. Air yang masuk ke dalam tanah ini kemudian menjadi air cadangan
(sumber air).
Air cadangan
akan selalu ada apabila daerah peresapan air selalu tersedia. Daerah peresapan air biasa
terdapat di hutan-hutan. Tetumbuhan hutan mampu memperkokoh struktur tanah.
Saat hujan turun, air tidak langsung hanyut, tetapi akan teresap dan tersimpan
di dalam tanah. Air yang tersimpan dalam tanah akan menjadi air tanah. Air akan
lebih mudah meresap jika terdapat banyak tumbuhan. Air yang meresap akan
diserap oleh akar tumbuhan tersebut. Adanya air dan akar di dalam tanah menyebabkan
struktur tanah menjadi kokoh dan tidak mudah longsor. Hutan berperan dalam
penyimpanan air. Oleh karena itu, kita harus senantiasa menjaga kelestarian
hutan.
Saat ini telah
banyak hutan yang gundul akibat penebangan liar. Selain penebangan, hutan dapat
rusak akibat pembakaran. Biasanya hutan ditebang atau dibakar dengan alasan
tertentu. Seperti untuk membuka lahan pertanian, perumahan, atau industri.
Kegiatan-kegiatan ini dapat mengurangi kemampuan tanah dalam menyimpan air.
Akibatnya, pada saat hujan terjadi banjir dan pada saat kemarau banyak daerah
mengalami kekeringan. Di perkotaan hingga di pedesaan kini marak pembangunan
jalan yang menggunakan aspal atau beton. Penutupan tanah dengan aspal atau
beton dapat menghalangi meresapnya air hujan ke dalam tanah. Akibatnya, pada
saat hujan air tidak dapat meresap ke dalam tanah. Hal ini menyebabkan
terjadinya banjir dan air menggenangi jalan-jalan.
Apabila daerah
peresapan air semakin berkurang, cadangan air di bumi ini semakin menipis. Hal
ini dapat mengakibatkan sungai-sungai dan danau menjadi kering. Keringnya
sungai dan danau menyebabkan proses penguapan semakin menurun. Menurunnya
proses penguapan ini
menyebabkan berkurangnya pengendapan titik-titik air di awan. Keadaan ini tentu
mengurangi terjadinya hujan.
B. Tindakan Penghematan Air
Tindakan
penghematan air dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.
1. Menutup kran setelah menggunakannya. Ingat, jangan sampai
air bersih terbuang sia-sia.
2. Memanfaatkan air bekas cucian beras atau sayuran untuk
menyiram tanaman. Hal ini dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan air
bersih.
3. Tidak mencuci kendaraan setiap hari. Membersihkan
kendaraan bisa dengan mengelapnya saja.
4. Menggunakan air seperlunya, artinya tidak
berlebih-lebihan untuk keperluan apa pun.
5. Mencuci peralatan makan dan pakaian dengan air tampungan.
6. Memperbanyak bidang resapan air di halaman.
7. Memakai sedikit deterjen saat mencuci.
Langganan:
Komentar (Atom)
