ASSALAMUALAIKUM WR.WB.(^_^)

Pages

Selasa, 14 Mei 2013

IPA SD KELAS V (AIR UNTUK KEHIDUPAN KITA)


A.    Standar Kompetensi :
Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.
B.     Kompetensi Dasar
1.      Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya.
2.      Mendiskripsikan perlunya penghematan air.
C.    Indikator
1.      Menjelaskan pentingnya air.
2.      Menggambarkan proses daur air dengan menggunakan diagram atau gambar.
3.      Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air.
4.      Melakukan pembiasaan menghemat air.
5.     Membuat suatu laporan berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman pribadi atau laporan surat kabar atau media lainnya tentang peristiwa alam
6.  Menjelaskan dampak dari peristiwa alam terhadap kehidupan manusia, hewan, dan lingkungan.
7.      Memberi saran atau usulan cara mencegah banjir.

D.    Tujuan Pembelajaran
1.      Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa mampu menjelaskan pentingnya air.
2.      Menggambarkan proses daur air dengan menggunakan diagram atau gambar.
3.      Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air.
4.      Melakukan pembiasaan menghemat air.
5.     Membuat suatu laporan berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman pribadi atau laporan surat kabar atau media lainya tentang peristiwa alam.
6. Menjelaskan dampak dari peristiwa alam terhadap kehidupan manusia, hewan, dan lingkungan.
7.     Memberi saran atau usulan cara mencegah banjir


DAUR AIR DAN PERLUNYA PENGHEMATAN AIR

A.    Daur Air dan Kegiatan Manusia yang Memengaruhinya
Manusia dan makhluk hidup lain tidak dapat lepas dari air. Air memang diperlukan bagi kehidupan kita. Kegunaan air antara lain untuk keperluan rumah tangga, pertanian, industri, dan tidak terkecuali untuk pusat pembangkit listrik. Untungnya, air senantiasa tersedia di Bumi. Oleh karena itu, manusia seharusnya senantiasa bersyukur kepada Tuhan pencipta alam. Mengapa air selalu tersedia di Bumi? Hal ini karena air mengalami daur (siklus).
      1. Daur Air
Daur air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali ke Bumi. Daur air ini terjadi melalui proses evaporasi (penguapan), presipitasi (pengendapan), dan kondensasi (pengembunan). Perhatikan skema proses daur air di bawah ini!

http://belajargeodenganhendri.files.wordpress.com/2011/04/siklus-panjang.jpg

Air di laut, sungai, dan danau menguap karena pengaruh panas dari sinar matahari. Tumbuhan juga mengeluarkan uap air ke udara. Proses penguapan ini disebut evaporasi. Uap air naik dan berkumpul di udara. Lama-kelamaan, udara tidak dapat lagi menampung uap air (jenuh). Proses ini disebut presipitasi (pengendapan). Jika suhunya turun, uap air akan berubah menjadi titik-titik air. Titik-titik air ini membentuk awan. Proses ini disebut kondensasi (pengembunan). Titik-titik air di awan kemudian akan turun menjadi hujan. Air hujan akan turun di darat maupun di laut. Air hujan itu akan jatuh ke tanah atau perairan. Air hujan yang jatuh di tanah akan meresap menjadi air tanah. Selanjutnya, air tanah akan keluar melalui sumur. Air tanah juga akan merembes ke danau atau sungai. Air hujan juga ada yang jatuh ke perairan, misalnya sungai atau danau. Kondisi ini akan menambah jumlah air di tempat tersebut. Air di sungai akan mengalir ke laut. Di lain pihak sebagian air di sungai dapat menguap kembali. Air sungai yang menguap membentuk awan bersama dengan uap dari air laut dan tumbuhan. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam daur air. Dari sini dapat disimpulkan bahwa jumlah air di Bumi secara keseluruhan cenderung tetap. Hanya wujud dan tempatnya yang berubah.

2. Kegiatan Manusia yang Memengaruhi Daur Air
Proses daur air menyebabkan air bergerak meninggalkan tanah ke udara. Selanjutnya, air turun lagi ke tanah. Air yang turun ke tanah ini ada yang mengalir di permukaan tanah dan masuk sungai. Aliran air di sungai ini akan terkumpul kembali di laut. Ada juga air yang tergenang membentuk danau. Air yang turun ke tanah ada yang masuk dan bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah serta batuan. Air yang masuk ke dalam tanah ini kemudian menjadi air cadangan (sumber air).
     Air cadangan akan selalu ada apabila daerah peresapan air selalu tersedia. Daerah peresapan air biasa terdapat di hutan-hutan. Tetumbuhan hutan mampu memperkokoh struktur tanah. Saat hujan turun, air tidak langsung hanyut, tetapi akan teresap dan tersimpan di dalam tanah. Air yang tersimpan dalam tanah akan menjadi air tanah. Air akan lebih mudah meresap jika terdapat banyak tumbuhan. Air yang meresap akan diserap oleh akar tumbuhan tersebut. Adanya air dan akar di dalam tanah menyebabkan struktur tanah menjadi kokoh dan tidak mudah longsor. Hutan berperan dalam penyimpanan air. Oleh karena itu, kita harus senantiasa menjaga kelestarian hutan.
Saat ini telah banyak hutan yang gundul akibat penebangan liar. Selain penebangan, hutan dapat rusak akibat pembakaran. Biasanya hutan ditebang atau dibakar dengan alasan tertentu. Seperti untuk membuka lahan pertanian, perumahan, atau industri. Kegiatan-kegiatan ini dapat mengurangi kemampuan tanah dalam menyimpan air. Akibatnya, pada saat hujan terjadi banjir dan pada saat kemarau banyak daerah mengalami kekeringan. Di perkotaan hingga di pedesaan kini marak pembangunan jalan yang menggunakan aspal atau beton. Penutupan tanah dengan aspal atau beton dapat menghalangi meresapnya air hujan ke dalam tanah. Akibatnya, pada saat hujan air tidak dapat meresap ke dalam tanah. Hal ini menyebabkan terjadinya banjir dan air menggenangi jalan-jalan.
Apabila daerah peresapan air semakin berkurang, cadangan air di bumi ini semakin menipis. Hal ini dapat mengakibatkan sungai-sungai dan danau menjadi kering. Keringnya sungai dan danau menyebabkan proses penguapan semakin menurun. Menurunnya proses penguapan ini menyebabkan berkurangnya pengendapan titik-titik air di awan. Keadaan ini tentu mengurangi terjadinya hujan.

B.     Tindakan Penghematan Air
  Tindakan penghematan air dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.
1.     Menutup kran setelah menggunakannya. Ingat, jangan sampai air bersih terbuang sia-sia.
2.    Memanfaatkan air bekas cucian beras atau sayuran untuk menyiram tanaman. Hal ini dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan air bersih.
3.   Tidak mencuci kendaraan setiap hari. Membersihkan kendaraan bisa dengan mengelapnya saja.
4.      Menggunakan air seperlunya, artinya tidak berlebih-lebihan untuk keperluan apa pun.
5.    Mencuci peralatan makan dan pakaian dengan air tampungan.
6.    Memperbanyak bidang resapan air di halaman.
7.    Memakai sedikit deterjen saat mencuci.